Thursday, August 21, 2008

SURAT FATHIE UNTUK TUHAN

Untuk Tuhanku yang bersemayam dalam keyakinan ini!

Tuhan, izinkan fathie untuk berkata jujur tentang diri dan keyakinan ini meski sebenarnya fathie tahu bahwa Engkau tahu apa yang fathie pikirkan dan rasakan tanpa perlu dituliskan.
Tuhan, sesungguhnya patutkah fathie mengaku bahwa fathie mengenal-Mu sedang tak satu bayangan pun tentangmu terlintas dalam fikiran fathie. Fathie meyakini keberadaan-Mu namun hingga kini fathie belum mengenal-Mu.
Tuhan, bagaimana seharusnya fathie mengenal-Mu sedang bukankah mengasosiasikan-Mu dengan sesuatu merupakan wujud nyata dari syirik.
"Stirik"? Apakah syirik itu?
Yang fathie tahu, syirik adalah mempersekutukan Allah dengan hal lain apa pun itu. Itu menurut pengertian sederhana dari ummat Islam.
Tuhan, saat ini fathie beragama islam, tetapi fathie belum begitu mengenal Allah sebagai tuhan fathie. Pengetahuan fathie tentang Allah sangat minim, dan fathie...., dan fathie....., dan fathie.... Ah entahlah Tuhan fathie belum mengerti.
Menurut konsep agama, Engkau seharusnya fathie taati, namun hingga kini pathie bukan seorang manusia yang taat.
Tuhan, Engkau pencipta sedangkan fathie adalah ciptaan. Dengan begitu fathie seharusnya tunduk, patuh, taat, dan takut padamu; namun mengapa fathie selalu berbuatseolah-olah Kau tak ada sehingga laranganmu sering kali dikerjakan dan apa yang Kau perintahkan sering kali diabaikan..
Tuhan, seberapa yakinkah fathie akan Dikau?
Bila fathie yakin tentulah fathie tidak akan mengasosiasikan-Mu dangan apa pun. Tuhan, fathie masih manganggap ada kasamaan ciri antara Dikau dengan mahluk ciptaan-Mu. Pekan lalu fathie mendapatkan pertanyaan yang membuat fathie meragukan seberapa besar keyaknan fathie padamu. Fathie ditanya, Tuhan, "Mungkinkah tuhan menciptakan sesuatu yang Tuhan dendiri tidak dapat mengangkatnya?" Fathie menjawab pertanyaan itu dengan kata "mungkin" dengan alasan menusia sebagai mahluk tuhan dapat membuat sesuatu yang melebihi bobot tubuhnya dan iapun tidak dapat menggerakkan hasil buatannya tersebut. Namun, dengan kepandayannya, manusia tersebut dapat menggerakan benda tersebut dengan caranya sengiri. Demikian pula dengan Tuhan, dengan caranya yang entah apa ia dapat menggerakkan ciptaannya yang sangat besar melampawi dirinya. Jawaban tersebut menunjukkan bahwa fathie mesih mengasosiasikan Tuhan dengan mahluknya dalam hal ini manusia.

Tuhan, bukankah Dikau tak sama dengan apa pun dan siapa pun?
Tuhan, bagaimana fathie dapat memahami konsep itu?
Tuhan, Pekan lalu teman fathie mengatakan bahwa kita tidak akan memahami konsep itu bila logika masih dominan untuk digunakan. Bagaimana logika itu dapat fathie tepiskan sedangkan Dikau pula yang menciptakan logika itu.
Tuhan, agama-agama mengajarkan tentang adanya kehihupan setelah mati. Menurut Islam, mati adalah awaal dari kehidupan yang sebenarnya. Setelah mati itulah manusia mempertanggungjawabkan segala yang telah diperbuatnya selama di dunia. Manusia mendapatkan balasan berupa pahala atas segala ibadah dan perbuatan baiknya serta mendapat siksa atas dosa yang telah diperbuatnya. Segala perbuatan baik atau buruk sekecil apa pun akan mendapat balasan yang setimpal. Namun tuhan, mengapa fathie tidak terfikirkan akan hal itu?
Tuhan, fathie seorang muslim tapi tidak seluruh kewajiban sebagai ummat Islam fathie laksanakan dan sebaliknya, larangan bagi ummat Islam sering fathie kerjakan.
Tuhan, fathie merasa tak pantas dikatakan sebagai orang beriman sedang rukun iman pun belum tersimpan di hati sebagai keyakinan.
Tuhan, izinkan fathie untuk meminta pengajaran padamu supaya fathie dapat meyakinimu dengan cara yang benar. Dengan bermodalkan keyakinan itu, fathie akan dapat tunduk, patuh, dan taat padamu, serta lebih jauh fathie dapat mencintaimu . Terimakasih Tuhan untuk segenap pemberianmu yang aku percaya bahwa Dikau tidak pernah jemu memberikan semua itu padaku.

1 Comments:

At December 17, 2009 at 6:23 AM , Anonymous Anonymous said...

bayangkan dirimu sebagai Tuhan yang dengan kekuatan, keagungan, kebesaran, kebijaksanaan dan pengetahuan yang kau miliki yg telah menciptakan makhluk yang lebih kecil dari pada bumi, tata surya, galaksi, jagat raya atau apapun jua yang tak melebihi kebesaranmu. lalu makluk kecil itu mengatakan bahwa dirimu serupa manusia atau apapun jua yg sangat rapuh, kecil, lemah dan bodoh yg binasa cuma gara bakteri yg tak kasat mata. bagaimanakah perasaanmu? apa mungkin dg kebijaksanaanmu kau ciptakan sesuatu yg melebihi kebesaranmu? maka aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Dia yg paling besar, paling agung, paling perkasa, paling bijaksana yg dengan kasihnya telah menciptakan orang-orang yg mengasi dan mencintaiku. dan aku tak kan menyamakannya dg suatu apapun, serta aku pasrah dg segala kehendaknya. (surat dari hamba yg mengagumi karyamu dengan mengharap persahabatan) aul_settinger@yahoo.co.id

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home