Wednesday, August 27, 2008

Berikanlah Titik terkecil

Berikanlah Titik Terkecil

Ada kelabu di dalam kalbu
Di tengah jiwa yang tak menentu
Ada gundah yang sedang merekah
pada hati berselubung resah

Aku riang di kala siang
Tersenyum aku di dalam malam
Kututup gundahku dengan tawa
Agar diri tenang adanya

Kulepaskan kesahku di atas jalan
Supaya angin membawanya terbang
Dan aku kan kembali tenang
Arungi hidup dan kehidupan

Biarlah gulita yang menutup terang
Tak kutanggapi dengan kesedihan
Sebab obor penerang masih kupegang di tangan
Dan kakiku masih mampu berjalan

Aku tak putus asa atas apa yang menimpa
Sebab harapan masih besar tak hingga
Pintu dan jendela masih banyak yang dapat di buka
Hingga hawa segar bisa kudapat darinya

Inilah aku dalam problema
Telah bersahabat dengan dilema
Namun biar kumesti tegar
Agar kuselalu merasa segar

Aku bertanya pada sisi hati yang luka
Kala ia sedang gundah adanya
Jawabnya sungguh menambah duka
Katanya dunia tak lagi berpihak padanya

Di ketegaran kucoba mengatakan
Pada jiwaku yang sarat kekacawan
Supaya sabar dijadikannya modal
Agar tak larut dalam rasa kesal

Kusadar diri sarat kelemahan
Mudah dipatahkan oleh kegagalan
Tapi kekuatan pun ada bersemayam
Menuntunku dengan cahaya temaram
Izinkan aku wahai gulita malam
Untuk di dalammu tumpahkan tangisan pilu
Agar esok hari senyuman dapat kukembangkan
Dan dunia kusapa dengan keceriaan

Wahai Pemilik hamparan bumi yang luas!
Berikan aku satu titik terkecil saja
Untuk diam dan tumpahkan rasa berduka
Lalu kumpulkan segenap kekuatan yang mungkin ada

Setelah sendiri menata hati
Hendak kulari menyongsong hari
Tanpa gundah tanpa resah
Tanpa susah tanpa kesah

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home