Wednesday, October 15, 2008

Teriak Diam

Teriak Diam
(22 November 2007)

Di saat malam mencapai puncaknya
Ketika cahaya temaram adanya
Sewaktu sunyi tak ada banyak bunyi
Daku terjaga membentuk hati

Kubiarkan kala kumenoleh ke kanan
Ada seorang larut dalam kelelapan
Tak kupeduli saat kumenoleh ke kiri
Ada seorang yang mungkin terbuai di alam mimpi

Di sini aku masih tertahan dalam terjaga
Sebab lelap tak kunjung datang menyapa
Dalam sadar kukenang bayang-bayang
Yang nyata yang telah menjadi maya

Indah hidupku kini berlalu
Seiring lepasnya engkau dariku
Pedih hatiku rasai kehilanganmu
Kau!!!!!!
yang kucintai dengan kesungguhan
yang kusayangi dengan ketulusan

Dalam diamku di puncak malam
Kutulis tangis-tangis yang mengiris
Kusentuh sudut-sudut kalbu yang ngilu
Kuraba keping-keping jiwa yang pecah
Lalu teriak aku tanpa bicara
Kupanggil namamu tanpa tahu untuk apa itu

1 Comments:

At October 31, 2008 at 1:56 AM , Blogger Nensinur. Sastra. said...

wah, makin ok aja yah kariamu kawan,
tp kl boleh request sya'irnya yg senyuman dikit donk!

 

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home