Teriak Diam
Teriak Diam
(22 November 2007)
Di saat malam mencapai puncaknya
Ketika cahaya temaram adanya
Sewaktu sunyi tak ada banyak bunyi
Daku terjaga membentuk hati
Kubiarkan kala kumenoleh ke kanan
Ada seorang larut dalam kelelapan
Tak kupeduli saat kumenoleh ke kiri
Ada seorang yang mungkin terbuai di alam mimpi
Di sini aku masih tertahan dalam terjaga
Sebab lelap tak kunjung datang menyapa
Dalam sadar kukenang bayang-bayang
Yang nyata yang telah menjadi maya
Indah hidupku kini berlalu
Seiring lepasnya engkau dariku
Pedih hatiku rasai kehilanganmu
Kau!!!!!!
yang kucintai dengan kesungguhan
yang kusayangi dengan ketulusan
Dalam diamku di puncak malam
Kutulis tangis-tangis yang mengiris
Kusentuh sudut-sudut kalbu yang ngilu
Kuraba keping-keping jiwa yang pecah
Lalu teriak aku tanpa bicara
Kupanggil namamu tanpa tahu untuk apa itu
1 Comments:
wah, makin ok aja yah kariamu kawan,
tp kl boleh request sya'irnya yg senyuman dikit donk!
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home