Satu Sapa Di Umur Baru
Satu Sapa Di Umur Baru
Kalau api terpaksa menyapa,
arang hitam terbentuk adanya
Jika dingin yang terus melanda,
tentu beku yang datang adanya
Kalau hari lahir yang menyambangi
tentu usia berubah lagi
Kusapa dikau di hari ini
Di lembar baru umur yang baru
Di atas jalan yang baru terbentang
Yang kan kau lalui
Bersama hari sarat warna-warni
Dan penuh aneka cita rasa
Kusiram dikau menjelang petang
Dengan kata yang kutulis di lepas siang
Sebagai tanda kau ada di ingatan
Dan terkadang kau kurindukan
Tiadalah yang bisa aku memberi
Di hari yang sungguh bersejarah ini
Untukmu
Padamu yang sungguh berarti
Tersenyumlah, sayangku
Tersenyumlah di hari ini
Tersenyumlah di esok hari
Dan esoknya, dan esoknya, dan esoknya...
Masih ada sisa hari
Yang sungguh mesti kita tapaki
Mari melangkah
Mari berbuat
Dengan nalar dan rasa yang ada
Yang Tuhan titipkan pada kita
Meski duri dan sembilu ada selalu
Tajam menusuk menyayat bertalu
Namun mari berjalan
Jangan tanggalkan alas kaki kita
Tegaklah melangkah
Menggapai apa yang kita damba
Mari berbuat dengan cinta
Meski pahit getir dirasa
Tapi sepanjang harapan ada
Kita kan bisa layari dunia
Marilah kita berpasrah
Kepada-Nya Yang Memberi Amanah
Seraya memohon
Meminta diberi yang baik,
yang indah, yang nyaman yang ....
Meminta agar dijauhkan
Dari segenap pengusik kedamayan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home